Minggu, 18 November 2007
posted by Muhammad Farid Al-azhar at 07.42
Seringkali kita ketahui bersama bahwasannya kehidupan santri pondok sagatlah membosankan dan sagatlah ketat tetapi keramaian dan kesolidaritasan dari teman-teman memberikan warna tersenderi.Semakin berkembangnya zaman kehidupan pondok semakin lama semakin surut bila dibandingkan dengan kehidupan di kota-kota besar khususnya para pemuda-pemudi yang lebih memilih kenikmatan dunia fana daripada mementingkan akheratnya, padahal sesungguhnya yang demikian itu adalah rugi besar jika tidak bisa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk bagi dirinya sendiri.Kehidupannya lebih condong dipengaruhi oleh kesesatan makhluk yang paling terkutuk karena seperti yang kita tahu sendiri semakin majunya zaman kehidupan tidak semakin baik malah justru semakin rusak melalui berbagai sumber dan media mereka berniat menjatuhkan umat Islam satu per satu, terus dimanakah cahaya kebenaran akan muncul???
Jawabannya tergantung dari diri kita sendiri sebagai umat Islam apa yang seharusnya kita lakukan agar bisa bahagia dunia-akheratTidak mesti santri pondok itu selalu berhasil terkadang santri ponok pun juga bisa terpengaruh dengan gemerlapnya dunia ini tapi saya ingin mengungkap apa sebenarnya dibalik rahasia kehidupan pondok pesantren itu? Saya pun juga salah satu dari mereka meskipun saya tidak utuh seperti mereka tapi saya bisa merasakan betapa asyiknya jadi anak pondokan, kerja sama; kasih sayang dan rasa kesetiakawanan selalu diutamakan, tidak ada permusuhan tidak ada perselisihan di antara teman-teman sekalian seperti apa yang terjadi akhir-akhir ini, saling memberikan motivasi dan dukungan ketika salah satu ataupun lebih di antara kita ada yang lagi nggak ''mud''.Waktunya ngaji kita saling mengingatkan dan saling bersaing memenuhi target hafalan kita masing-masing jadi asyik banget tidak ada satu orang pun yang tertinggal walaupun santrinya tinggal beberapa orang saja kita selalu mencoba untuk meramaikan suasana dengan berbagai cara, waktunya santai terkadang kita isi dengan main sepak bola dan dari situ pula kenikmatan bisa saya rasakan sungguh sangat luar biasa Masya Allah, jika di pondok lagi ada acara kita selalu bersama-sama saling membantu untuk menyukseskannya jadi tidak ada yang berpangku tangan sama sekali.Mungkin inilah sedikit uraian yang mungkin bisa kita contoh dalam kehiduapan sehari-hari dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Baca Selengkapnya...  
Rabu, 14 November 2007
posted by Muhammad Farid Al-azhar at 07.39




Banyak sekali opini yang mengatakan apa pentingnya menghafal Al-Qur'an jika tidak tahu maknanya atau pun cara pengamalannya tetapi jauhhh...
dibalik itu semua kedahsyatan dan kehebohan menghafalkan Al-Qur'an mengalahkan apa pun kenikmatan yang telah kita rasakan bersama di dunia
sungguh Masya Allah namun untuk memperoleh itu semua tidaklah mudah harus dibutuhkan
semangat, kerja keras dan perjuangan yang pantang menyerah disertai dengan sabar ikhlas dan istiqomah.Insya Allah semuanya akan mudah walaupun banyak sekali hambatan dan rintangan untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur'an. Dalam menghafalkan Al-Qur'an niat kita cuma satu yaitu untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an ikhlas Lillahi Ta'lla.Penghafal Al-Qur'an ada 3 macam yaitu yang pertama yaitu penghafal Al-Qur'an dengan suara yang merdu dan tidak ada bacaan yang keliru sama sekali kemudian dia pergi ke suatu kota untuk mendapatkan imbalan dari orang lain; yang ke 2 yaitu orang yang menghafalkan Al-Qur'an demi mendapat keprioritasan
dalam masyarakat dan yang terakhir adalah orang yang menghafalkan AlQur'an dengan
suara merdu tanpa ada bacaan yang keliru kemudian mempelajari dan memahami makna
kandungannya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari itulah sebaik-baiknya orang yang hafal Al-Qur'an.Oleh sebab itu kenapa kita mesti takut untuk hafalan Al-Qur'an sebelum mencobanya dan marilah kita terus berpacu diri untuk menggapai keridhaan-Nya dan dengan nur(cahaya)Al-Qur'an pula kita akan dipertemukan dengan Allah SWT.""Amieen ya Robbal 'alamiin.""






Baca Selengkapnya...