Jumat, 26 Oktober 2007
posted by Muhammad Farid Al-azhar at 02.22
Suasana ramai ketika Lebaran tiba mewarnai kesunyian di desa-desa yang pada saat itu berkumpulah sanak saudara, kerabat jauh dari kota untuk menyambung tali Silaturrahim dan untuk mengisi kegiatan di hari libur.Namun sangat berbeda sekali dengan suasana di salah satu Pondok Pesantren di Surabaya.Pondok Pesantren itu sangat sepi, apabila sudah memasuki 10 hari yang terakhir di bulan suci Ramadhan.
Namanya adalah Pondok Pesantren Terpadu Daarul Muttaqien Jl. Manukan Tama no. 201-203, saya adalah termasuk salah satu santri di sana ketika menjelang Lebaran teman-teman sudah bersiap-siap dengan hati yang berbunga-bunga pulang ke kampung halamannya masing-masing.Berbeda dengan saya yang asli Surabaya kalau melihat hari Raya akan tiba rasanya sedih sekali kehilangan teman-teman yang membawa motivasi dan semangat tersendiri dan harus seringkali datang ke pondok untuk jaga.

Berbeda dengan suasana didalam rumah KH.Achmad Sofwan LC. Selaku pengasuh Pondok Pesantren tersebut.Apabila Hari Raya tiba banyak sekali orang-orang berkunjung untuk Silaturrahim kepada beliau dan sekeluarga.Mulai dari kerabat famili, tetangga dekat, teman-teman mengaji di pondok, para pejabat dan masih banyak yang lain.Tapi buatku tidak ada masalah selama agama tidak jauh dari saya dengan begitu saya bisa lebih tenang.Lebaran bukan semata-mata melepas rindu ke kampung halaman melainkan akhir dari puasa Ramadhan agar kita menjadi seorang yang suci kembali seperti baru lahir bagi benar menjalankan puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya Insya Allah kita semua termasuk di dalamnya.”aamiiieeen